VLEOPOS - Suamiku malaikatku. Inilah ungkapan yang pantas diberikan pada Eko Pratomo Suyatno dari istrinya. Bagaimana tidak, sang Suami yang sebelumnya dikenal sebagai direktur dari Fortis Asset Management yang sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan Investment dan cukup bagus reputasinya di negeri ini, masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit.
Pada saat karir sedang naik dan kehidupan rumah tangganya bahagia, dia mendapatkan cobaan maha berat sesaat setelah isterinya melahirkan anak ke-empatnya. Setelah melahirkan, tiba-tiba kaki istrinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan dan kondisi itu berlangsung hingga 2 tahun lamanya. Di tahun ke tiga seluruh tubuh istrinya melemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi dan otomatis tidak bisa berbicara. Cara berkomunikasi dengannya hanya dengan menggunakan bahasa isyarat mata.
Dengan kondisi istrinya seperti itu, Suyatno tetap tabah dan dengan sabar merawat dan mengurusi segala keperluan isterinya. Dialah yang mengurus langsung semua kebutuhan isterinya, mulai dari memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Walaupun sebenarnya dia bisa membayar seseorang untuk melakukan semua itu. Dengan kebesaran cinta membuat dia tetap kuat dan setia melayani isterinya.
Setiap hari sebelum berangkat kerja, dia letakkan istrinya di depan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian. Sepulang dari kantor dia memandikan istrinya dan mengganti pakaian. Selepas Maghrib dia temani istrinya menonton televisi sambil menceritakan apa yang dia alami seharian. Sang suami cukup senang walaupun istrinya hanya bisa memandangnya.
Hebatnya, rutinitas ini dilakukan Suyatno kurang lebih 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Dan usia Suyatno pun sudah terbilang tidak muda lagi, yaitu 60 tahun.
Suatu hari, ke empat anak Suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah menikah anak-anak mereka tinggal dengan keluarga masing-masing dan Pak Suyatno memutuskan untuk merawat istrinya sendiri. Yang dia inginkan hanya satu, semua anaknya berhasil. Dengan kalimat yg cukup hati-hati, anak yang sulung berkata, “Pak, kami ingin sekali merawat Ibu. Sejak kecil kami melihat Bapak merawat Ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir Bapak. Bahkan Bapak tidak izinkan kami menjaga Ibu”.
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya. “Sudah yg keempat kalinya kami mengizinkan Bapak menikah lagi, kami rasa Ibu pun mengijinkannya. Kapan Bapak menikmati masa tua Bapak dengan berkorban seperti ini? Kami sudah tidak tega melihat Bapak. Kami janji kami akan merawat Ibu sebaik-baik secara bergantian.
Jawaban Pak Suyatno sama sekali tidak diduga anak-anak mereka.
”Anak- anakku, bagi bapak, jikalau perkawinan dan kehidupan di dunia ini hanya untuk memenuhi nafsu kita, terutama nafsu birahi mungkin bapak akan menikah lagi sedari dulu, tapi ketahuilah dengan adanya Ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian”. Sejenak kerongkongannya tersekat. ”Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yg tidak seorangpun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya Ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti ini? Kalian menginginkan Bapak bahagia, apakah batin Bapak bisa bahagia meninggalkan Ibumu dengan keadaanya sekarang? Kalian menginginkan Bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan supaya dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan Ibumu yg masih sakit? ”Merekapun melihat butiran-butiran kecil air mata jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno. Dengan pilu ditatapnya mata sang suami yang sangat setia dan sangat dicintainya itu.
Kisah ini mengingatkan kita pada kisah mantan Presiden kita yang setia menemani ketika istrinya terbaring di rumah sakit, beliau selalu ada di samping istrinya ketika sakit sampai ajal memisahkan mereka. Sungguh berbahagialah istrinya mendapatkan suami yang selalu berada di sampingnya dalam keadaan suka dan duka walaupun suaminya seorang mantan orang nomor 1 di negeri ini tapi tidak menjadikannya seorang yang mudah berpaling.
Terima kasih pak Habibi.. terima kasih pak Suyatno.. dengan kisah hidup bapak semoga kita bisa mengambil pelajaran bahwa jabatan yang pernah disandang tidak menjadikan anda sombong, tetap sabar dan tawakal atas kehendakNya, tetap setia menemani istri di kala duka..
1 comments:
LegendaQQ.Net
Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Sang LEGENDARIS !!!
Min Depo 20Rb !!!
Kartu Para Sang LEGENDA !!!
WinRate Tertinggi !!!
Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!
Contact Us :
+ live chat : legendapelangi.com
+ Skype : Legenda QQ
+ BBM : 2AE190C9
Vleopos adalah berita Ragam Kehidupan dan Inspirasi, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.