VLEOPOS - Pengguna sosial media dihebohkan dengan berita miris anak umur enam tahun yang sampai harus dimasukkan ke sebuah rumah sakit jiwa di kawasan Jakarta Timur. Ia harus dirawat di sana, karena terlalu diforsir mengikuti berbagai les oleh orangtuanya di luar aktivitasnya sekolah.
Dalam kabar yang beredar di Twitter, Path dan Facebook, anak itu disebut dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam postingan itu tertulis, saking banyaknya belajar, anak ini sampai mengalami gangguan jiwa sehingga harus menemui seorang ahli kejiwaan.
Psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, mengaku telah mendengar kabar itu. Dia pun mengonfirmasi ke rekannya yang kebetulan bertugas di RSKD Duren Sawit. "Tapi teman saya mengaku baru tahu ada kabar seperti itu. Terlepas dari hoax atau tidak, beberapa anak yang cenderung dipaksa akademis, di-drill sama orang tuanya, bisa mengalami mental hectic. Akibatnya anak bisa stres, nggak happy," tutur Ratih.
Anak akan mengalami mental hectic karena merasa masa bermainnya terambil untuk belajar. Apalagi jika anak terlalu lama belajar di kelas, padahal masih kelas satu atau kelas dua SD.
"Banyak faktor sebenarnya yang membuat anak mengalami mental hectic. Usia yang nggak pas saat masuk sekolah bisa menjadi penyebab utama," ucap psikolog yang berpraktik di Klinik Kancil ini.
Kepada tamu yang menjenguknya, gadis kecil selalu memperlihat wajah ceria, namun ia selalu menampilkan kemampuannya berhitung cepat dan berbahasa inggris.
Ia juga memperagakan cara gurunya ketika mengajar, salah satunya memberikan soal matematika dalam skala yang mudah.
Orang-orang yang datang menjenguk pun terenyuh menyaksikan kondisi si bocah. Sementara di ujung ruangan, sang bunda terus menangis kondisi kejiwaaan yang dialami putrinya.
Begitu melihat bundanya bersedih, anaknya itu dengan polos berkata;
"Bunda jangan menangis, aku kan sekarang sudah pintar. Tapi aku nggak mau tidur sama bunda ya. Aku maunya bobo sama dokter yang ganteng dan cantik saja."
Dan ternyata ada 5 anak kecil yang masuk rsj itu.. tapi dia yg paling kecil..sisanya umur 12 tahunan.. karena broken home. Hanya dia sendiri yang mengalami gangguan akibat terlalu banyak tekanan belajar. Sungguh kasihan.
Hingga saat ini belum diketahui kebenaran kabar itu. Tapi terlepas dari itu semua, para orangtua dapat memetik pelajaran berharga dari cerita ini. Agar tidak terlalu memforsir buah hatinya untuk melakukan suatu hal yang sifatnya memaksa.
Pelajaran berharga untuk para orang tua agar tetap memperhatikan tahapan perkembangan anak, usia tk adalah usia bermain. Belajarpun harus melalui permainan dan jangan korbankan anak-anak kita karena ambisi orangtuanya. Biarkan mereka bermain dan berikanlah kenangan masa kecil yang terindah untuk mereka.
Stop eksploitasi anak demi ambisi orang tua
0 comments
Vleopos adalah berita Ragam Kehidupan dan Inspirasi, Disini Anda bebas bertanya maupun mengutarakan ide, gagasan, opini secara bebas yang tentu tidak termasuk dalam koridor Sara. Dilarang keras titip Link / URL hidup maupun berupa tulisan atau mempromosikan produknya.